Kamis, 09 Februari 2017

MATERI EKONOMI MANAJERIAL

Materi Ekonomi Manajerial



PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial ialah teknik pengambilan keputusan manajemen perusahaan berbasis teori ekonomi mikro, ekonomi makro, dan ekonomi politik. Teori ekonomi mikro atau ekonomi perusahaan membahas tentang pengorbanan input (sumber daya perusahaan) yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Teori ekonomi makro atau ekonomi negara membahas tentang pengorbanan input (sumber daya negara dan masyarakat) yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh kemakmuran yang sebesar-besarnya. Teori ekonomi politik membahas tentang sistem ekonomi ditentukan oleh kekuasaan politik kemudian sistem itu membentuk kesadaran sosial dan politik.
Manajemen harus mampu mengolah data mikro ekonomi, makro ekonomi, dan ekonomi politik untuk dijadikan informasi relevan sebagai bahan baku untuk mengambil keputusan. Data mengenai ekonomi mikro meliputi pasar, produksi, keuangan, dan buruh perusahaan atau sumber daya manusia. Data mengenai ekonomi makro meliputi ekonomi internasional, ekonomi regional, ekonomi nasional (pendapatan nasional, kebijakan perpajakan, dan kebijakan moneter). Data mengenai ekonomi politik meliputi sistem ekonomi antara lain sistem ekonomi feodlisme, kapitalisme, sosialisme, dan sistem ekonomi campuran.

Keputusan manajemen yang berbasis informasi ekonomi itu pada umumnya terdiri dari keputusan stratejik untuk memperoleh laba jangka panjang (strategic profit planning) dan keputusan taktis untuk memperoleh laba jangka pendek (tactical profit planning). Keputusan laba stratejik berdimensi waktu jangka panjang yang berisiko tinggi sedangkan keputusan laba taktis berdimensi waktu jangka panjang yang berisiko tinggi sedangkan keputusan laba taktis berdimensi waktu jangka pendek yang berisiko rendah. Kedua jenis keputusan itu mengandung risiko, oleh sebab itu manajemen harus berpikir kritis mengenai hasil dan risiko, di mana setiap hasil yang diharapkan di dalamnya mengandung resiko kegagalan. Makin tinggi hasil yang diharapkan, makin tinggi resiko kegagalan yang diterimanya.

Di zaman modern, alat untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu barang dan jasa diproduksi oleh suatu perusahaan baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta. Jika barang dan jasa diproduksi oleh perusahaan negara tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dan mencari keuntungan, dan jika diproduksi oleh perusahaan swasta tujuannya hanya mencari keuntungan. Dengan demikian perusahaan swasta adalah tempat kaum kapitaslis untuk mencari keuntungan. Dalam mencari keuntungan itu, perusahaan dikelola oleh tim manajemen. Oleh sebab itu manajemen perusahaan ialah usaha untuk mendapatkan keuntungan melalui kerja buruh.

Orang-orang dalam tim manajemen disebut manajer. Tugas manajer perusahaan ialah mengambil keputusan berdasarkan untung/rugi (benefit cost ratio). Dengan demikian ekonomi manajerial adalah berbagai keputusan manajer perusahaan yang didasarkan pada informasi ekonomi. Informasi ekonomu yang digunakan sebagai dasar keputusan manajemen perusahaan ialah informasi ekonomi mikro dan ekonomi makro.

·  Hukum penawaran dan permintaan. Sebuah harga produk dibentuk oleh sisi penawaran dan permintaan. Ada pun penjelasan tentang hukum permintaan dan penawaran. Terkadang suatu harga telah mencerminkan nilai barang yang sesungguhnya. Namun tidak jarang berlaku sebaliknya. Dikarenakan besarnya harga telah ditambah oleh biaya-biaya tertentu di luar nilai barang, misal biaya marketing atau promosi yang terlalu tinggi. Harga yang melekat pada produk tidak lagi mencerminkan nilai barang yang sebenarnya. Sehingga perlu adanya peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi melakukan campur tangan (intervensi) untuk penentuan harga suatu barang agar tidak merugikan pihak konsumen, juga untuk pengendalian tingkat permintaan dan penawaran.
·  Konsumen. Optimalisasi konsumsi oleh konsumen membentuk suatu permintaan individu, yang selanjutnya membentuk permintaan pasar. Dengan adanya keanekaragaman perilaku konsumen dalam menentukan permintaannya, seorang manajer dituntut untuk dapat melihat hal itu dari kacamata konsumen. Difungsikan agar tidak terjadi alokasi sumber daya yang tidak efisien oleh konsumen atau masyarakat. Untuk memahami hal ini, manajer perlu mengetahui teori perilaku konsumen.
·  Produsen. Menempatkan diri sebagai pihak produsen (perusahaan), manajer harus mampu mengoptimalkan sumber dayanya guna mengatasi law of deminishing return, yaitu hukum pengembalian (penjualan) yang semakin berkurang dikarenakan kemungkinan adanya titik kejenuhan terhadap produk.
·  Struktur pasar bersaing sempurna. Terdapat 4 kelebihan pasar persaingan sempurna dalam perekonomian. Ia merupakan model standar ilmu ekonomi terbaik, di mana produsen dan konsumen dapat bersaing secara sempurna. Tidak ada pihak yang memonopoli atau pun termonopoli karena kondisi pasar memungkinkan adanya alokasi sumber daya secara optimal. Konsumen mengoptimalkan peralatan dan fasilitas yang diperolehnya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. (Baca juga : ciri pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna)
·  Ilmu statistik. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menarik data, menganalisis, merangkum dan menampilkan data sehingga menjadi lebih informatif. Hal tersebut menjadikan statistik sebagai bahan baku penelitian.
·  Konsep elastisitas. Nilai elastisitas merupakan faktor penting untuk menentukan harga suatu produk. Konsep ini mengukur tentang respon perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Elastisitas harga mengukur dampak permintaan suatu barang jika harga barang tersebut berubah. Permintaan suatu produk juga berubah karena perubahan pendapatan dan harga barang lain. Produsen yang telah memiliki market power menggunakan nilai elastisitas harga untuk mengoptimalkan keuntungannya. Nilai elastisitas dilakukan dengan estimasi.
·  ·  Struktur pasar. Permasalahan yang mungkin terjadi adalah kegagalan pasar yang dibentuk oleh kekuatan pasar, informasi yang asimetris, faktor-faktor eksternal atau publik. Hal ini merupakan inti dari permasalahan ekonomi. Karena itu manajer harus memiliki intuisi pasar, mengenal pelaku dan pemain-pemain pasar. Di samping itu manajer harus mengetahui berbagai jenis pasar agar bisa mendistribusi produk dengan tepat dan sesuai sasaran. (Baca juga : peran pasar dalam perekenomian)
·  Struktur biaya. Manajer harus mampu menganalisis informasi-informasi yang terkandung dalam struktur biaya. Agar tidak terjadi pemakaian biaya yang berlebihan.
·  Analisis keuntungan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Kalau pun mengalami kerugian, hal tersebut harus diminimalisasi. Manajer harus bisa melakukan analisis keuntungan dan kerugian tersebut yang disesuaikan dengan asumsi law of deminishing return.
·  Penetapan harga. Manajer menentukan harga produk perusahaan secara optimal. Untuk itu ia memerlukan informasi elastisitas konsumen yang bergantung pada masing-masing konsumen, kelompok konsumen, waktu konsumsi dan akumulasi konsumsi.
·  Capital Budgeting. Yaitu penentuan anggaran modal yang disesuaikan dengan anggaran produksi. Agar tidak terjadi pengeluaran modal yang terlalu besar (pemborosan) atau pun terlalu kecil sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi dan operasional.
·  Regulasi. Biasanya masing-masing daerah memiliki regulasi tertentu yang berkaitan dengan bisnis. Seorang manajer harus tahu dan paham apakah keputusan yang diambilnya tidak bertentangan atau melanggar regulasi tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Jadi regulasi atau kebijakan pemerintah memiliki peran penting, termasuk peran kebijakan moneter.

Konsep Biaya Produksi, Pengertian Biaya Produksi, Konsep Biaya Produksi
1) Pengertian Biaya Produksi

Proses produksi yang dilakukan produsen pasti meinerlukan biaya, besarnya biaya proporsional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Tahukan kalian apa itu biaya produksi? Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.



Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang. Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya. Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan diukur dengan uang, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.

2)  Konsep Biaya Produksi

Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi tersebut sebagai berikut.

a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi tersebut sebagai berikut.

a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.

Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
(1)  Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap hams dikeluarkan dalam juinlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.

(2) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)

Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang, Rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.

Dimana Q adalah juinlah barang yang diproduksi
Untuk mempermudah pemahaman. kalian tentang konsep AFC, perhatikan tabel sebagai berikut :

Jumlah Produksi
(Q)
Total Fixed Cost (Rp)
Average Fixed Cost (Rp)
AFC = TFC/Q)
5
30,000.00
6,000.00
10
30,000.00
3,000.00
15
30,000.00
2,000.00
20
30,000.00
1,500.00
25
30,000.00
1,200.00
30
30,000.00
1,000.00

Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya tetap dan biaya tetap rata-rata.

b) Biaya Variabel ( Variabel Cost/VC)

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, besarnya biaya variabell dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.

Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.

(1) Biaya variabel total (total variabel cost/TVC)

Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
(2) Biaya variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)

Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi. Rumus untnk menghitung biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4EKsZo3piYGKJ_obHsu6UvJqByq-45bZODLvu_EIT4WgRjZVB41ruoYs0WCVwI5RSjJCPIoPbcoF51i5aczmTqdiErZCqncbPdu-WkVc5b73pyXIjggSoMUHzxEGI8F9u1DEwXGHzLPs/s1600/AVC.png
Dimana Q adalah jumlah barang yang diproduksi Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang konsep AVC, perhatikan tabel sebagai berikut.


Jumlah Produksi
(Q)
Total Variable Cost 
(Rp)
Average Variable Cost (Rp)
5
30,000.00
6,000.00
10
50,000.00
5,000.00
15
75,000.00
5,000.00
20
90,000.00
4,500.00
25
100,000.00
4,000.00
30
110,000.00
3,666.67
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya variebal total dan biaya variabel rata-rat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2zg5AMwPploLqYSgPz9zCAfFZRk7rcoeMYIuMItYwhk7fekS3TYqyWV92CwRWbnpPjjQ9blXLOJqGMI5VKJEd_q2Wh5MnC5jdPxUIJjaoXkFlBkOoBpd_SoiRZNWwpJ1K2zeGszCbMoY/s1600/Kurva+Biaya+Variabel+Total.png



Biaya Total ( Total Cost/TC)
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.

AVC = TFC + TVC
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya total dan biaya total rata-rata sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEuON_-Nxdi2GOhVxQDqL09OkFWwHFwjbYJJwfh8CXzsftbSAJVhcjXs_zY4v-YgmnsxpW-TMNeZs9uBlOu9a9Zm5e9ga7OwHE1h58W3D80gZekXhR7YILcLWdPC6glKNQq55pQZ0rClY/s320/Kurva+TFC%252C+TVC+dan+TC.png

Biaya Rata-Rata (average cost! AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG1H072IPqOWxFm0jkQgAh1kJPfTLlYzbQp8skn8FOWT2ZnxoOCnYADhMrZaJ7Hb2rYtiOxT3bO7Hrjv2UT3vxR8fxmoCucFjtU_sQQpCmummfcDv8fWnW2ZGYeY1BVaivm4BJPWOy2TQ/s320/AC.png
e) Biaya Marginal (marginal cost/MC)
Biaya marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang dihasilkan. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJayChjc281HR1AKE6DdZKtGppzlGRjgOmJP-TnBmT6gJgnrqNTnMVpkmCy9ll_davOEzTl6wMQ-zlUvBkkaQWbAqxBZaqHFRTCzTxCMd8mG8qsHKgkZHK4L8rveCRuoy8qMoKN8oFyXM/s400/Kurva+MC.png
Konsep Penerimaan (Revenue) 
Penerimaan adalah pendapatan produsen atau pengusaha berupa uang yang diperoleh dari hasil penjualan barang yang diproduksi selama periode tertentu. Terdapat beberapa macam konsep penerimaan sebagai berikut.

1) Penerimaan Total (total revenue ITR)
Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
TR = P x Q

Dimana:
TR = Total Penerimaan P = Harga barang Q = Jumlah Penjualan Barang

2) Penerimaan Rata-rata (average revenue/AR)
Penerimaan rata-rata adalah pendapatan produsen epr unti barang yang berhasil dijualnya. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQV6XsTH7zG8mTM3eiJr5BlHw3qU8GO95VFwVRxJOd7_G0qotoxSfZbuINQ21dI_EEQVhNXANqtlzKIdSzhE9WnnrDAzMEpJTXagBWCV51XHRTNkWNxH_w2OcwUDLS7EaogMXWI8aboy8/s1600/Formulasi+AR.png
Dengan demikian, AR nilainya sama dengan harga jual per unit barang. 3) Penerimaan Marginal (marginal revenue/MR)

Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebanyak satu unit barang. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO1AW4IArT3hOZ-guHixgaCytTH4Nh8GaBhchn6kCAT7WPjRBVsUcuC1dCGA4u4GHHg-IqgN2eLUeuQmN6KiFDvcAj6yKDlohqYI8E37L1Ci92LYA1BAhT7p8Qdxwwg-W42OGpedWwr14/s1600/MR.png
Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebanyak satu unit barang. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO1AW4IArT3hOZ-guHixgaCytTH4Nh8GaBhchn6kCAT7WPjRBVsUcuC1dCGA4u4GHHg-IqgN2eLUeuQmN6KiFDvcAj6yKDlohqYI8E37L1Ci92LYA1BAhT7p8Qdxwwg-W42OGpedWwr14/s1600/MR.png



Tidak ada komentar:

Posting Komentar