PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi
manajerial ialah teknik pengambilan keputusan manajemen perusahaan berbasis
teori ekonomi mikro, ekonomi makro, dan ekonomi politik. Teori ekonomi mikro
atau ekonomi perusahaan membahas tentang pengorbanan input (sumber daya
perusahaan) yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
Teori ekonomi makro atau ekonomi negara membahas tentang pengorbanan input
(sumber daya negara dan masyarakat) yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh
kemakmuran yang sebesar-besarnya. Teori ekonomi politik membahas tentang sistem
ekonomi ditentukan oleh kekuasaan politik kemudian sistem itu membentuk
kesadaran sosial dan politik.
Manajemen harus mampu mengolah data mikro ekonomi,
makro ekonomi, dan ekonomi politik untuk dijadikan informasi relevan sebagai
bahan baku untuk mengambil keputusan. Data mengenai ekonomi mikro meliputi
pasar, produksi, keuangan, dan buruh perusahaan atau sumber daya manusia. Data
mengenai ekonomi makro meliputi ekonomi internasional, ekonomi regional,
ekonomi nasional (pendapatan nasional, kebijakan perpajakan, dan kebijakan
moneter). Data mengenai ekonomi politik meliputi sistem ekonomi antara lain
sistem ekonomi feodlisme, kapitalisme, sosialisme, dan sistem ekonomi campuran.
Keputusan manajemen yang berbasis informasi ekonomi
itu pada umumnya terdiri dari keputusan stratejik untuk memperoleh laba jangka
panjang (strategic profit planning) dan keputusan taktis untuk memperoleh laba
jangka pendek (tactical profit planning). Keputusan laba stratejik berdimensi
waktu jangka panjang yang berisiko tinggi sedangkan keputusan laba taktis
berdimensi waktu jangka panjang yang berisiko tinggi sedangkan keputusan laba
taktis berdimensi waktu jangka pendek yang berisiko rendah. Kedua jenis
keputusan itu mengandung risiko, oleh sebab itu manajemen harus berpikir kritis
mengenai hasil dan risiko, di mana setiap hasil yang diharapkan di dalamnya
mengandung resiko kegagalan. Makin tinggi hasil yang diharapkan, makin tinggi
resiko kegagalan yang diterimanya.
Di zaman modern, alat untuk memenuhi kebutuhan hidup
yaitu barang dan jasa diproduksi oleh suatu perusahaan baik perusahaan negara
maupun perusahaan swasta. Jika barang dan jasa diproduksi oleh perusahaan
negara tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dan mencari
keuntungan, dan jika diproduksi oleh perusahaan swasta tujuannya hanya mencari
keuntungan. Dengan demikian perusahaan swasta adalah tempat kaum kapitaslis
untuk mencari keuntungan. Dalam mencari keuntungan itu, perusahaan dikelola oleh
tim manajemen. Oleh sebab itu manajemen perusahaan ialah usaha untuk
mendapatkan keuntungan melalui kerja buruh.
Orang-orang dalam tim manajemen disebut manajer. Tugas
manajer perusahaan ialah mengambil keputusan berdasarkan untung/rugi (benefit
cost ratio). Dengan demikian ekonomi manajerial adalah berbagai keputusan
manajer perusahaan yang didasarkan pada informasi ekonomi. Informasi ekonomu
yang digunakan sebagai dasar keputusan manajemen perusahaan ialah informasi
ekonomi mikro dan ekonomi makro.
· Hukum
penawaran dan permintaan. Sebuah harga produk dibentuk oleh sisi penawaran
dan permintaan. Ada pun penjelasan tentang hukum permintaan dan
penawaran. Terkadang
suatu harga telah mencerminkan nilai barang yang sesungguhnya. Namun tidak
jarang berlaku sebaliknya. Dikarenakan besarnya harga telah ditambah oleh
biaya-biaya tertentu di luar nilai barang, misal biaya marketing atau promosi
yang terlalu tinggi. Harga yang melekat pada produk tidak lagi mencerminkan
nilai barang yang sebenarnya. Sehingga perlu adanya peran pemerintah sebagai
pelaku ekonomi melakukan
campur tangan (intervensi) untuk penentuan harga suatu barang agar tidak
merugikan pihak konsumen, juga untuk pengendalian tingkat permintaan dan
penawaran.
· Konsumen. Optimalisasi konsumsi oleh
konsumen membentuk suatu permintaan individu, yang selanjutnya membentuk
permintaan pasar. Dengan adanya keanekaragaman perilaku konsumen dalam
menentukan permintaannya, seorang manajer dituntut untuk dapat melihat hal itu
dari kacamata konsumen. Difungsikan agar tidak terjadi alokasi sumber daya yang
tidak efisien oleh konsumen atau masyarakat. Untuk memahami hal ini, manajer
perlu mengetahui teori
perilaku konsumen.
· Produsen.
Menempatkan diri sebagai pihak produsen (perusahaan), manajer harus mampu
mengoptimalkan sumber dayanya guna mengatasi law of deminishing return, yaitu
hukum pengembalian (penjualan) yang semakin berkurang dikarenakan kemungkinan
adanya titik kejenuhan terhadap produk.
· Struktur
pasar bersaing sempurna. Terdapat 4 kelebihan pasar
persaingan sempurna dalam perekonomian. Ia merupakan model standar ilmu ekonomi terbaik, di
mana produsen dan konsumen dapat bersaing secara sempurna. Tidak ada pihak yang
memonopoli atau pun termonopoli karena kondisi pasar memungkinkan adanya
alokasi sumber daya secara optimal. Konsumen mengoptimalkan peralatan dan
fasilitas yang diperolehnya, dan produsen mengoptimalkan keuntungannya. (Baca
juga : ciri pasar persaingan
sempurna dan tidak sempurna)
· Ilmu
statistik. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menarik data,
menganalisis, merangkum dan menampilkan data sehingga menjadi lebih informatif.
Hal tersebut menjadikan statistik sebagai bahan baku penelitian.
· Konsep elastisitas. Nilai elastisitas
merupakan faktor penting untuk menentukan harga suatu produk. Konsep ini
mengukur tentang respon perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Elastisitas harga mengukur dampak permintaan suatu barang jika harga barang
tersebut berubah. Permintaan suatu produk juga berubah karena perubahan
pendapatan dan harga barang lain. Produsen yang telah memiliki market power
menggunakan nilai elastisitas harga untuk mengoptimalkan
keuntungannya. Nilai elastisitas dilakukan dengan estimasi.
· · Struktur pasar. Permasalahan
yang mungkin terjadi adalah kegagalan pasar yang dibentuk oleh kekuatan pasar,
informasi yang asimetris, faktor-faktor eksternal atau publik. Hal ini
merupakan inti dari permasalahan ekonomi. Karena itu manajer harus memiliki
intuisi pasar, mengenal pelaku dan pemain-pemain pasar. Di samping itu manajer
harus mengetahui berbagai jenis pasar agar bisa mendistribusi produk dengan
tepat dan sesuai sasaran. (Baca juga : peran pasar dalam
perekenomian)
· Struktur
biaya. Manajer harus mampu menganalisis informasi-informasi yang terkandung
dalam struktur biaya. Agar tidak terjadi pemakaian biaya yang berlebihan.
· Analisis
keuntungan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan.
Kalau pun mengalami kerugian, hal tersebut harus diminimalisasi. Manajer harus
bisa melakukan analisis keuntungan dan kerugian tersebut yang disesuaikan
dengan asumsi law of deminishing return.
· Penetapan
harga. Manajer menentukan harga produk perusahaan secara optimal. Untuk itu
ia memerlukan informasi elastisitas konsumen yang bergantung pada masing-masing
konsumen, kelompok konsumen, waktu konsumsi dan akumulasi konsumsi.
· Capital
Budgeting. Yaitu penentuan anggaran modal yang disesuaikan
dengan anggaran produksi. Agar tidak terjadi pengeluaran modal yang terlalu
besar (pemborosan) atau pun terlalu kecil sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan produksi dan operasional.
· Regulasi. Biasanya masing-masing
daerah memiliki regulasi tertentu yang berkaitan dengan bisnis. Seorang manajer
harus tahu dan paham apakah keputusan yang diambilnya tidak bertentangan atau
melanggar regulasi tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun
daerah. Jadi regulasi atau kebijakan pemerintah memiliki peran penting,
termasuk peran kebijakan moneter.
Konsep Biaya Produksi,
Pengertian Biaya Produksi, Konsep Biaya Produksi
1)
Pengertian Biaya Produksi
Proses produksi yang dilakukan produsen pasti meinerlukan biaya, besarnya biaya proporsional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Tahukan kalian apa itu biaya produksi? Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.
Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang. Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya. Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan diukur dengan uang, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.
2) Konsep Biaya Produksi
Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi tersebut sebagai berikut.
a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
Proses produksi yang dilakukan produsen pasti meinerlukan biaya, besarnya biaya proporsional dengan banyak barang dan jasa yang dihasilkan. Tahukan kalian apa itu biaya produksi? Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran atau semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa.
Biaya produksi juga dapat didefinisikan sebagai semua pengorbanan yang diperlukan untuk mendukung proses produksi barang atau jasa tertentu yang dinyatakan dengan uang. Pengorbanan yang dimaksud adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau smnber-sumber ekonomi seperti bahan baku yang digunakan, waktu dan tenaga yang terpakai, teknologi yang digunakan, upah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi, dan sebagainya. Pengorbanan yang digunakan untuk mendukung proses produksi harus dikuantitatifkan dan diukur dengan uang, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan sehingga diketahui dengan pasti nominal modal yang digunakan untuk proses produksi, harga yang layak dari produk yang dihasilkan, mengendalikan pengggunaan dana sehingga efisiensi produksi tercapai, dan membantu perhitungan laba yang akan dihasilkan.
2) Konsep Biaya Produksi
Terdapat lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya produksi tersebut sebagai berikut.
a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
Terdapat
lima konsep biaya produksi yang harus kalian ketahui, kelima konsep biaya
produksi tersebut sebagai berikut.
a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
a) Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Biaya Tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, biaya yang dikeluarkan tidak berubah berapapun jumlah barang yang dihasilkan produsen. Contohnya biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
Biaya tetap
dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
(1)
Biaya tetap total (Total Fixed Cost/TFC)
Biaya tetap
total adalah seluruh biaya yang tetap hams dikeluarkan dalam juinlah yang sama
selama memproduksi jumlah barang tertentu.
(2) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang, Rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.
(2) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang, Rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata adalah sebagai berikut.
Dimana Q
adalah juinlah barang yang diproduksi
Untuk mempermudah pemahaman. kalian tentang konsep AFC, perhatikan tabel sebagai berikut :
Untuk mempermudah pemahaman. kalian tentang konsep AFC, perhatikan tabel sebagai berikut :
Jumlah Produksi
(Q) |
Total Fixed Cost (Rp)
|
Average Fixed Cost (Rp)
AFC = TFC/Q) |
5
|
30,000.00
|
6,000.00
|
10
|
30,000.00
|
3,000.00
|
15
|
30,000.00
|
2,000.00
|
20
|
30,000.00
|
1,500.00
|
25
|
30,000.00
|
1,200.00
|
30
|
30,000.00
|
1,000.00
|
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya tetap dan biaya tetap rata-rata.
b) Biaya
Variabel ( Variabel Cost/VC)
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, besarnya biaya variabell dipengaruhi oleh jumlah barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi, semakin banyak biaya variabel.
Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua sebagai berikut.
(1) Biaya
variabel total (total variabel cost/TVC)
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
Biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
(2) Biaya
variabel rata-rata (average variabel cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi. Rumus untnk menghitung biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut.
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi. Rumus untnk menghitung biaya variabel rata-rata adalah sebagai berikut.
Dimana Q
adalah jumlah barang yang diproduksi Untuk mempermudah pemahaman kalian tentang
konsep AVC, perhatikan tabel sebagai berikut.
Jumlah Produksi
(Q) |
Total Variable Cost
(Rp) |
Average Variable Cost (Rp)
|
5
|
30,000.00
|
6,000.00
|
10
|
50,000.00
|
5,000.00
|
15
|
75,000.00
|
5,000.00
|
20
|
90,000.00
|
4,500.00
|
25
|
100,000.00
|
4,000.00
|
30
|
110,000.00
|
3,666.67
|
Jika
digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya variebal total dan biaya
variabel rata-rat.

Biaya Total
( Total Cost/TC)
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
AVC = TFC + TVC
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya total dan biaya total rata-rata sebagai berikut.
Biaya total adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang dilakukan produsen. Biaya total merupakan penjumlahan dari biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC). Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
AVC = TFC + TVC
Jika digambarkan dengan kurva, berikut gambaran kurva biaya total dan biaya total rata-rata sebagai berikut.
Biaya
Rata-Rata (average cost! AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untUk setiap satu unit barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai titik terendah pada jumlah produksi tertentu. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik kembali. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
e) Biaya
Marginal (marginal cost/MC)
Biaya
marginal adalah perubahan biaya total (ATC) jika produksi ditambah/dikurangi
satu unit. Dengan kata lain, MC adalah tambahan atau pengurangan biaya jika
produsen menambah/mengurangi satu unit produksi. MC mula-mula menurun, tetapi
selanjutnya meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah barang yang
dihasilkan. Jika diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut.
Konsep
Penerimaan (Revenue)
Penerimaan
adalah pendapatan produsen atau pengusaha berupa uang yang diperoleh dari hasil
penjualan barang yang diproduksi selama periode tertentu. Terdapat beberapa
macam konsep penerimaan sebagai berikut.
1) Penerimaan Total (total revenue ITR)
Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
1) Penerimaan Total (total revenue ITR)
Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
TR = P x Q
Dimana:
TR = Total Penerimaan P = Harga barang Q = Jumlah Penjualan Barang
2) Penerimaan Rata-rata (average revenue/AR)
Penerimaan rata-rata adalah pendapatan produsen epr unti barang yang berhasil dijualnya. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Dengan
demikian, AR nilainya sama dengan harga jual per unit barang. 3) Penerimaan
Marginal (marginal revenue/MR)
Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebanyak satu unit barang. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
Penerimaan
marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan
penjualan sebanyak satu unit barang. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar